Rekan-rekan sekalian,

Akhir dari sebuah perjalanan seorang karyawan jika telah melalui usia 55 tahun adalah pensiun. Tidak semua orang bisa merasakan suasana pensiun karena: tidak semua orang menjadi karyawan, dan tidak semua karyawan diberikan anugerah yang luar biasa dari Sang Maha Pencipta, usia 55 tahun. Setiap manusia diberikan takdir untuk menjalani kewajiban sebagai seorang karyawan dan tidak semua karyawan diberikan umur yang panjang. Artinya pensiun bukan merupakan akhir dari sebuah perjalanan, namun merupakan sebuah milestone bagi manusia yang ditakdirkan untuk menjadi karyawan yang diberikan umur yang panjang.

Bagi sebagian besar karyawan secara mainstream, pensiun merupakan akhir dari perjuangan menjalani hidup sebagai tulang punggung bagi keluarganya. Perjuangan disini dapat diartikan merupakan aktivitas keseharian yang dimulai dari pagi hari hingga sore hari, yang tidak boleh ditinggalkan, untuk bertemu dengan karyawan lain di tempat kerja, bertemu dengan proses dan aturan pekerjaan yang harus dipatuhi, bertemu dengan ruangan beserta peralatan kerja, setiap hari yang waktunya relatif lebih lama berkisar 8 jam daripada menikmati hidup bersenda gurau dengan keluarga dan lepas dari konsentrasi penuh berpikir untuk terus meningkatkan produktivitas kerja.

Bagi sebagian yang lain, karyawan yang memiliki daya kreatif yang lebih banyak, menyadari bahwa lingkungan kerjanya terasa lebih kecil daripada apa yang dapat dilakukannya. Energinya masih terlalu banyak belum dipergunakan karena di dalam pekerjaannya daya cipta dan kreativitas terbatas hanya kepada kewenangan yang diberikan kepadanya. Sehingga masa pensiun bagi karyawan seperti ini merupakan jembatan emas untuk segera dapat menuangkan ide, menciptakan sesuatu melebihi batasan kewajiban normatif di tempat kerjanya selama ini.

Jadi, pensiun hanyalah cara pandang bagi karyawan yang sedang menuju usia 55 tahun dimana semua karyawan yang diberikan umur panjang akan melaluinya. Istilah pensiun hanya dapat disematkan oleh perusahaan pemilik kerja dan kepada mantan karyawan yang sudah tidak bekerja lagi. Pensiun tidak dapat disematkan kepada mantan karyawan yang diberikan anugerah kesempatan untuk secara lebih luas menerapkan ilmu yang didapat diperusahaan di dalam masyarakat sekitar secara luas setelah tidak bekerja lagi nanti.

Bagi para karyawan yang telah melalui usia 55 tahun dan tidak dipekerjakan lagi oleh perusahaan, mari kita rapatkan barisan, satukan visi untuk memberikan manfaat yang lebih banyak lagi kepada semua umat manusia, dimulai dari lingkaran dalam keluarga kecil kita. Masing-masing kita telah dititipkan bakat dan kemampuan, telah diberikan kesempatan untuk menimba ilmu pendidikan, dan kesempatan untuk menerapkan ilmu dalam pekerjaan, dan kini saatnya menyatukan keunikan kita menjadi kekuatan utuh yang dapat menjadi pondasi dari sebuah perusahaan baru yang lebih besar, karena kitalah yang akan menjadi pemilik perusahaan itu, insha Allah.

Ingin tahu apa yang telah didapat dari pelatihan yang telah diberikan oleh sebuah perusahaan besar yang amat peduli kepada para serdadu yang telah membuat perusahaannya tetap berdiri selama ini, ikuti terus blog ini, karena cerita yang seru dan hebat tentang Sukses Mulia Awareness Retairement Training (SMART), nanti akan diceritakan disini. Tunggu tanggal rilisnya.